Rumah Terbaik Dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah

Oleh: IMMawati Lady Farhana

(Ketua Umum IMM Komisariat Fakultas Psikologi 2014/2015)

Sebagai mahasiswa yang baru saja memasuki jenjang baru dalam dunia kampus tentu memerlukan penyesuaian diri, terutama kita tahu bahwa kebanyakan siswa yang baru saja ‘naik kelas’ dari SMA ke masa perkuliahan lalu menjadi mahasiswa adalah mereka yang pemalu, pencemas, dan sedikit kesulitan dalam menyesuaikan diri. Terlebih karena mereka juga jauh dari orang tua. Belum lagi, banyak mahasiswa baru ini sedang mencari jati dirinya, yang kebanyakan masih merasa bingung dengan jurusan atau dengan universitas yang sedang di tempatinya.

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, sebagai organisasi otonom Muhammadiyah yang bergerak dalam ranah dakwah Mahasiswa, harus mengambil posisi strategis dalam mengatasi mahasiswa yang masih dalam masa pencarian jati diri ini. Setidaknya ada tiga peran IMM yang harus digarap untuk mengatasi problematika mahasiswa baru ini, yaitu tentang Potensi, Orientasi, dan dakwah berkemajuan.

Potensi. Mau tidak mau, IMM memiliki ‘tugas suci’ yaitu harus melahirkan Potensi yang dimiliki oleh mahasiswa. Kita tentu tahu bahwa setiap individu memiliki keunikan masing-masing dalam dirinya. Soal akademik, minat bakat, soft-hard skill, pengembangan wawasan dan wacana kebangsaan, kesadaran sosial, dan Potensi lainnya, semua berbeda dan harus IMM kenali juga asah dalam setiap individu ini.

Tidak heran, jika nantinya IMM akan menjadi ‘bengkel’ mahasiswa untuk ‘to be their self’, menjadi diri mereka sendiri seperti yang mereka inginkan. Soal penguasaan public speaking, pengembangan jiwa entrepreneurship, kritis terhadap persoalan masyarakat sudah terbiasa IMM latih bagi kader-kadernya dalam berbagai kesempatan. Tinggal, bagaimana caranya IMM untuk bisa menguatkan dirinya untuk mengambil tempat agar mengasah Potensi individu ini dapat terasah.

Re-Orientasi. IMM juga bertugas untuk mengembalikan Orientasi (tujuan) mahasiswa agar kembali ke tujuan hidup yang tepat sebagai mahasiswa. Bukan kuliah semata untuk mencari pekerjaan, menjadi budak industri, atau sekedar menghabiskan kesempatan waktu “dari pada sekedar nganggur”. Kesadaran untuk memahami mengapa mahasiswa harus miliki pendidikan, tidak boleh menjadi mahasiswa apatis, realita sosial saat ini begitu menyedihkan, akan IMM kenalkan dan garap sesuai dengan disiplin ilmunya masing-masing.

IMM juga harus memberikan sebuah keoptimisan dengan memberikan Orientasi yang jauh lebih mulia, lebih mengagumkan, dan lebih akan memberikan manfaat yang jauh lebih besar. Misalnya, sebagai seorang yang belajar dalam ilmu psikologi, kita melihat berbagai kekacauan moral terjadi disebabkan disfungsi peran keluarga. Dampak kekacauan moral tersebut menjadi melebar dan menjadi problem kebangsaan dengan banyaknya kasus kekerasan, pelecehan seksual dan sebagainya. Maka, IMM harus meng-Orientasi-kan kembali kepada para kadernya untuk berpikir dan bertindak bagaimana bisa mengatasi hal tersebut sehingga dapat problem kebangsaan tersebut bisa teratasi dengan adanya peran kita.

Dakwah berkemajuan. Yang tidak kalah pentingnya, IMM juga harus mengenalkan bahwa dakwah itu perlu strategi yang cerdas agar tetap diterima dengan menggembirakan. Spirit Qs. Annahl: 125 sebagai landasan IMM bahwa dakwah harus dengan hikmah, memberi teladan, dan berdialektika dengan cara yang baik adalah menjadi corong dakwah bagi pergerakan IMM.

IMG_6599IMG_4142DSCF6834

Saat maraknya mahasiswa yang enggan untuk berbuat untuk masyarakat, maka kader IMM menjadi garda terdepan untuk dapat mengajak berdakwah pada mereka agar bisa bergabung dalam barisan dakwah yang dapat mencerahkan peradaban. Kesadaran-kesadaran yang dimiliki kader IMM harus ditularkan kepada mahasiswa yang menjadi harapan perubahan bangsa di masa yang akan datang.

Ketiga hal di atas adalah hal sederhana yang menjadi tugas bagi IMM pada mahasiswa baru agar IMM dapat menjadi rumah bagi semua kalangan; tidak pilih-pilih, semua dapat berkembang dan berproses bersama. Tanpa harus merasa tidak dihargai; semuanya menjadi penting dan miliki peran yang sama mulianya.